Italian culinary

Create your ideal day

A GREAT NEW IDEA THAT EVERYONE CAN ENJOY IT

Discover the art of ravioli, a quintessential Italian dish with deep historical roots and regional diversity. Explore top destinations for ravioli lovers in Italy, savoring local ingredients and culinary traditions from Emilia-Romagna to Tuscany. Whether you're indulging in authentic ravioli at family-run trattorias or embarking on a culinary tour, this guide highlights essential experiences and flavors that embody Italy's rich gastronomic heritage. From the scenic beauty of rolling hills to the vibrant local markets, enjoy a culinary journey that captures the essence of Italy through its beloved ravioli.

Exploring Italy: A Culinary Journey Through Ravioli and Scenic Beauty

 

The Art of Ravioli: A Culinary Delight

Ravioli, a quintessential dish of Italian cuisine, has deep historical roots that reflect the cultural heritage of Italy. Believed to have originated in the Middle Ages, this stuffed pasta reflects the regional identities and culinary traditions of Italy. In its simplest form, ravioli consists of a filling encased in thin pasta dough, offering a delightful contrast of flavors and textures.

Across Italy, various types of ravioli exemplify the diversity of local ingredients and regional cooking techniques. For instance, in the northern regions like Emilia-Romagna, you will often find ravioli stuffed with a rich filling of meat or cheese, combined with flavorful sauces such as ragù or sage butter. In contrast, the southern regions, such as Campania and Apulia, might present ravioli filled with seasonal vegetables, ricotta, or seafood, showcasing the fresh produce the area is known for. These regional specialties elevate the dish to a culinary hallmark and reveal the influences of the land and people.

Pelatih Malut United Imran Nahumarury menyatakan konsentrasi pemain masih menjadi kendala yang dihadapi tim saat menelan kekalahan 0-1 dari Persija Jakarta pada laga terakhir putaran pertama Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Sabtu.

"Saya mengakui duel melawan Persija menjadi pertandingan yang sulit dilalui. Secara permainan, pemain mendominasi dengan total 15 tendangan dilesakkan, tetapi hanya tiga yang mengarah ke gawang lawan," demikian pernyataan Imran Nahumarury dalam sesi jumpa pers usai laga di Ternate, Sabtu.

Maciej Gajos menjadi pencetak gol semata wayang Persija lewat tendangan langsung dari sepak pojok pada menit ke-24.

Sementara itu, shot on target pertama Malut United lahir pada menit ke-33. Yance Sayuri dan Jorge Correa menjadi pemain dengan percobaan tembakan terbanyak di tim, yaitu empat tembakan.

Laskar Kie Raha juga memiliki 11 tendangan sudut, berbanding tiga milik Persija. Dari upaya tersebut, Malut United sempat memperoleh peluang emas di penghujung babak pertama melalui sundulan Safrudin Tahar. Namun, bola masih membentur mistar gawang yang dikawal Andritany Ardhiyasa.

Pertandingan berjalan ketat selama 90 menit hingga benturan yang melibatkan pemain dari kedua tim pun tak dapat dihindari. Jorge Correa dan Dony Tri Pamungkas melakukan duel udara hingga membuat keduanya terkapar.

Correa bahkan harus ditarik keluar lapangan dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Gelandang serang asal Argentina itu mendapat tujuh jahitan pada bagian pelipis kanannya. Namun, dokter tim memastikan kondisinya baik-baik saja.

"Kami meminta maaf karena tak bisa meraih tiga poin. Sungguh pertandingan yang sulit, tetapi saya tetap mengapresiasi perjuangan pemain, mereka luar biasa," ucap Imran.

Juru taktik yang sempat membela Persija pada masa aktif bermain itu merasa bangga dengan penampilan tim pada paruh musim. Ia menilai Malut United berpotensi untuk berkembang lebih baik lagi.

"Kami ini tim baru, semua butuh proses untuk berkembang. Tetapi, di putaran pertama ini para pemain dapat membuktikan diri bisa bersaing dengan tim-tim besar di Indonesia. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi," tuturnya.

Baca juga: Jadwal Liga 1 Indonesia Minggu: Persita vs PSM hingga Persis vs Persib

Dari perwakilan pemain, Cassio Scheid mengakui kekalahan dari Persija bukan hasil yang diinginkan. "Pemain sudah bermain bagus dan kami harus meraih hasil yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, pelatih Persija Carlos Pena menyebut raihan tiga poin atas Malut United sangat berharga karena kemenangan itu tidak diraih dengan mudah.

"Pertandingan yang sulit bagi kami. Kualitas Malut United, atmosfer stadion, dan dukungan suporter mereka membuat kami kesulitan. Saya memberikan banyak kredit kepada para pemain karena bisa berjuang dan memenangkannya," ungkap Carlos Pena.

Dengan hasil ini, Malut United harus turun ke peringkat ke-12 klasemen sementara dengan koleksi 22 poin, sedangkan Persija memantapkan diri di urutan ketiga dengan 31 poin.

Malut United selanjutnya akan menjamu Madura United dalam lanjutan pekan ke-18 Liga 1 Indonesia 2024/2025 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, pada 10 Januari 2025 pukul 17.30 WIT atau 15.30 WIB.